Teori Kecerdasan Jamak
Teori Kecerdasan jamak dari howar gardner yang dimiliki setiap orang
Peningkatan
kecerdasan pada Anak Usia Dini adalah hal yang penting dilakukan .
Disebut Anak Usia Dini yaitu anak yang berumur 0- 6 tahun. Usia
tersebut merupakan usia keemasan (Golden Age ) dimana dalam masa tersebut
proses anak akan mengalami perkembangan pada dirinya baik itu fisik,
intelektual, sosial emosional maupun bahasa.
Pemahaman tentang penting nya masa
usia Dini, berdampak pada kebijakan pemerintah saat ini. Salah satu kebijakan
tersebut dengan UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan
Nasional yang isinya sebagai berikut : Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spritiual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia
serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Secara khusus PAUD bertujuan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan yang
lebih lanjut. Berkaitan dengan optimalisasi perkembangan pada Anak Usia
Dini (AUD) diperlukan suatu metode pembelajaran yang dapat menstimulus
kecerdasannya. Seperti yang kita ketahui kecerdasan masing –masing anak
memiliki kecerdasan berbeda-beda tetapi perlu kita sadari bahwa setiap anak nantinya mempunyai
kecenderungan untuk memiliki salah satu kecerdasan yang
menonjol dibandingkan dengan kecerdasan lainnya. Menurut Howard Gardner, kecerdasan tidak hanya tunggal, tetapi masing-masing individu
memiliki kecerdasan berbeda-beda, yang disebut sebagai kecerdasan majemuk (multiple intelligence). Profesor
Gardner telah menemukan teori kecerdasan Jamak atau Multiple Intelligences
dimana ada banyak kecerdasan yang dimiliki setiap orang. Kecerdasan jamak atau
Multiple Intellegences memiliki sembilan komponen. Dia menamakan sembilan
komponen tersebut kecerdasan ganda. Komponen
kecerdasan ganda tersebut adalah :
· ·
Kecerdasan
Eksistensialis
Dimana
realisasi anatara pendidikan bahasa bagi anak usia dini dalam setiap komponen
kecerdasan jamak sangatlah erat.
·
Kecerdasan
Linguistik-verbal
Kecerdasan
LInguistik-verbal mengacu pada kemampuan untuk menyusun pikiran dengan jelas
dan mampu menggunakan kemampuan ini secara kompeten melalui kata-kata untuk
mengungkapkan pikiran-pikiran ini dalam berbicara, membaca dan menulis. Sulit dipahami
kalau kita sampai tidak mengenal orang-orang yang dengan kecerdasan verbal yang
tinggi, karena mereka jelas orang yang memilki kemampuan berbicara maupun
menulis yang menonjol. Mereka membawakan dirinya dengan baik secara verbal dan
keliatannya selalu mengetahui hal tepat untuk dikatakan.
Sesorang
dengan kecerdasan verbal yang tinggi tidak hanya akan memperlihatkan suatu
penguasaab bahasa yang sesuai tetapi juga dapat menceritakan kisah,berdebat,
berdiskusi, menafsirkan, menyampaikan laporan, dan melaksanakan berbagai tugas
lain yang berkaitan dengan berbicara dan menulis. Sementara keterampilan
berbicara merupakan aspek utama dan paling tampak dari kecerdasaan verbal,
kecerdasaan linguistic sejati sebenarnya terdiri dari penguasaan berbagai
komponen bahasa seperti sintaksis, semantic, fonik dan pragmatic.
Orang-orang
dengan keterampilan menggunakan kata-kata secara cerdas memiliki kemampuan
untuk menghargai kata-kata dan artinya juga. Mereka mengembangkan kepekaan
bahasa yang tajam dan dengan mudah dapat memanipusi struktur dan sintaksisnya
untuk menyesuaikan dengan setiap kebutuhan. Yang paling penting mereka dapat
menggunakan bahasa untuk mencapai tujuan
komunikasi yang mereka inginkan.
Pentingnya
kecerdasan linguistic verbal ini pada anak. Kecerdasan linguistik verbal ini
penting bukan hanya untuk keterampilan berkomunikasi melainkan juga penting
untuk mengungkapkan pikiran dan keinginan dan pendapat seseorang. Menjadi
cerdas dalam kata-kata merupakan kemampuan yang sangat menentukan yang
memungkinkan manusia untuk berkomunikasi satu sama lain pada tataran
intelektual dan social.
·
Kecerdasan Logis-matematis
Kecerdasan
matematis-logis adalah kemampuan untuk menangani bilangan, perhitungan, pola,
pemikiran logis dan ilmiah. Hubungan antara matematika dan logika adalah keduanya
secara ketat mengikuti hokum dasar.
Anak-anak yang
cerdas secara matematis sering tertarik dengan bilangan dan pola dari usia yang
sangat muda. Mereka menikmati berhitung dan dengan cepat belajar menambah,
mengurangi, mengalikan dan membagi. Selain itu, anak-anak yang terampil dalam
matematika cepat memahami konsep waktu. Anak-anak yang cerdas secara matematis
senang melihat pola dalam informasi mereka dan mereka dapat mengingat bilangan
dalam pikiran mereka untuk jangka waktu yang lebih panjang. Menjelaskan
konsep-konsep secara logis atau menyimpulkan informasi menggunakan matematika
dapat meningkatkan pemahaman mereka.
Kecerdasan
matematis-logis kemungkinan besar adalah yang tercatat paling kokoh diantara
semua kecerdasan. Meskipun telah ada penekanan berlebihan pada kecerdasan
khusus ini, kecerdasan ini masih merupakan wahana kebrhasian secara budaya yang
apabila digabugkan dengan kecerdasan lain, akan menghasilkan warga Negara yang
produktif.
Berikut ini
beberapa alasan lagi mengapa kecerdasan matematis syogyanya menjadi bagian
penting dan kehidupan kita sehari-hari :
-
Menemukan cara
kerja pola dan hubungan
-
Meningkatkan
pengertian bilangan
-
Mengembangkan
keterampilan memecahkan masalah
-
Memperbaiki kemampuan
untuk mengklasifikasikan dan mengelompokkan.
-
Meningkatkan
daya ingat.
Berpikir logis
itu penting karena nak-anak memperoleh disiplin mental yang keras dan belajar
menentukan apakah alur piker itu sah atau tidak sah. Dengan menggunakan logika
sebagai dasarnya, pemikiran ilmiah benar-benar telah mengubah dunia kita.
Logika dapat dibagi menjadi logika deduktif dan induktif. Logika deduktif
berlangsung dari umum ke khusus, dan sebaliknya logika induktif bergerak dari
khusus ke umum. Sains dan metode ilmiah sekarang merupakan cara berpikir dan
melakukan eksperimen yang diterima. Hasilnya luar biasa dan telah mempengaruhi
setiap aspek kehidupan sehingga kita hampir selalu menerimanya begitu saja.
·
Kecerdasan Spasial-visual
Kecerdasan
spasial-visual adalah kecerdasan yang memiliki kemampuan untuk melihat dengan
tepat gambaran visual disekitar mereka dan memperhatikan rincian kecil yang
kebanyakan orang lain mungkin tidak memperhatikan. Mereka dapat menggunakan
imaginasi kreatif atau kemampuan berfantasi mereka dalam memperhatikan gambaran
yang ada pada berbagai sudut. Mereka kemudian dapat merotasikan gambaran ini
dan melakukan transformasitentang gambaran tersebut melalui penciptaan atau
pembentukan kembali. Seseorang yang memiliki kecerdasan spasial-visual dalam
hal ini akan dapat menghasilkan informasi visual ini dengan menciptakan atau
memodifikasi gambaran atau objek fisik yang ada. Hal ini berarti mereka
memiliki kemampuan untuk menterjemahkan gambaran dalam pikiran kedalam bidang
fisik melalui penggambaran, pelukisan, pemahatan, pembangunan atau
pembentukkan.
Memiliki
kecerdasan visual-spasial yang kuat mutlak penting untuk menjadi individu yang
mudah menyesuaikan diri dan berhasil. Berikut yang dapat mengembangkan
kecerdasan visual-spasial :
-
Meningkatkan
kreativitas
-
Meningkatkan
daya ingat
- Mengembagkan
pemikiran tingkat tinggi dan keterampilan memecahkan masalah
-
Mencapai puncak
kinerja
-
Membantu anak
mengungkapkan perasaan dan emosi
·
Kecerdasan Ritmik-musik
Kecerdasan
Ritmik-musik adalah kemampuan untuk menyimpan nada dalam benak seseorang untuk
mengingat irama itu dan secara emosianal terpengaruh oleh music. Music adalah
suatu bahasa internasional. Musik juga merupakan jendela ke dalam hati kita dan
perasaan yang terdalam. Music dapat mengungkapkan emosi yang tidak dapat
disampaikan dengan bentuk seni lainnya. Hampir setiap orang dapat dipengaruhi
oleh music.
Kecerdasan
Ritmik-musik adalah yang pertama dari kecerdasan kita yang harus dikembangakan
dari sudut pandang neurologis, berbakat dunia suara irama dan getaran yang kita
rasakan sementara kita masih berada dalam kandungan. Dari semua bentuk
kecerdasaan pengaruh pengubahan kesadaran dari music dan irama pada otak juga
mungkin yang terbesar. Berikut yang dapat mengembangkan kecerdasan Ritmik-musik
:
-
Meningkatkan
kreativitas dan imaginasi
-
Meningkatkan
kecerdasaan
-
Meningkatkan
daya ingat
-
Membantu
mengajarkan kecerdasan lainnya.
-
Memiliki dampak
terapi pada kehidupan kita
Music juga dapat
diperkenalkan sebagai music latar belakang untuk meningkatkan konsentrasi,
memusatkan perhatian, membangkitkan semangat, atau berfungsi sebagai transisi
anatara akhir sebuah topic dan permulaan topic lainnya.
·
Kecerdasan kenestetik
Kecerdasan
Kinestetik memungkinkan kita manusia membangun hubungan yang penting antara
pikiran dan tubuh, dengan demikian memungkinkan tubuh untuk memanipulasi objek
ddan mencitakan gerakan . semua anak tumbuh dengan pertumbuhan datang berbagai
tingkat perkembangan fisik. Aktifitas cerdas-tubuh pada usia dini dapat
membantu anak-anak berkembang menjadi orang dewasa yang sehat, mudah
meneysuaikan dan penuh keyainan. Berikut yang dapat mengembangkan kecerdasan
kinestetik :
-
Meningkatkan
kemampuan psikomotor
-
Meningkatkan
keterampilan social
-
Membangun rasa
percaya diri dan harga diri
-
Meletakkan
pondasi bagi gaya hidup sporty
-
Meningkatkan
kesehatan
·
Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan
Interpersonal adalah kemampuan untuk berhubungan dengan orang-orang di sekitar
kita. Kecerdasan ini adalah kemampuan untuk memahami dan memperkirakan
perasaan, tempramen, suasana hati, maksud, dan keinginan orang lain kemudian
menanggapinya secara layak. Kecerdasan inilah yang memungkinkan kita untuk
membangun kedekatan, pengaruh, pimpinan dan membangun hubungan dengan
masyarakat. Berita baiknya dalah kecerdasan interpersonal bukan sesuatu yang
dilahirkan bersama tetapi lebih tepatnya sesuatu yang harus dikembangkan
melalui pembinaan dan pengajaran, sama sperti kecerdasan lainnya. Karena itu,
waktu tebaik untuk membangun kecerdasan interpersonal anak adalah ketika ia
masih muda.
Ada beberapa
alasan penting mengapa memiliki kecerdasaan interpersonal tingkat tinggi bukan
hanya penting, tetapi juga merupakan dasar bagi kesejahteraan anak, khususnya
ketika ia menjadi seorang yang dewasa. Berikut yang dapat mengembangkan
kecerdasan :
-
Untuk menjadi
orang dewasa yang sabar secara social dan mudah menyesuaikan diri
-
Demi
kesejahteraan emosional dan fisik
-
Belajar
menyelesaikan masalah / perselisihan kemasyarakaatan ( penyelesaian konflik )
·
Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasaan
intarpersonal kemampuan untuk memahami diri sendiri dan bertanggung jawab atas
kehidupannya sendiri. Orang-orang yang berkecerdasan intrapersoanal tinggi
cenderung menjadi pemikir yang tercermin pada apa yang mereka lakukan dan terus
menerus membuat penilaian diri. Mereka selalu bersentuhan dengan pemikiran,
gagasan dan impian mereka dan mereka juga memiliki kemampuan untuk mengarahkan
emosi mereka sendiri sedemikian rupa untuk memperkaya dan membimbing kehidupan mereka
sendiri. Orang-orang yang berkecerdasan interpersonal yang tinggi cenderung
menjadi pemikir yang tercermin pada apa yang mereka lakukan dan terus menerus
membuat penilaian diri. Merka selalu bersentuhan dengan pemikir, gagasan dan
impian mereka dan mereka juga memiliki kemampuan untuk mengarahkan emosi mereka
sendiri sedemikian rupa untuk meperkaya dan membimbing kehidupan mereka
sendiri. Orang-orang yang sangat cerdas secara intrapersonal mudah dibedakan
dengan menilik keyakinan diri dan kemandirian mereka yang tinggi. Mereka adalah
individu – individu yang sangat termotivasi yang teguh dengan kekhusyukkan
mereka dan mengambil pimpinan. Tepatnya karakteristik inilah yang membuat
mereka sangat berhasil akan tetapi yang paling ekstrim, orang-orang
berkecerdasan intrapersonal yang sangat tinggi ini mungkin sangat
individualistis dan sangat introvert. Berikut yang dapat mengembangkan
kecerdasan intarapersonal:
-
Mengembangkan
pemahaman yang kuat mengenai diri yang membimbingnya kepada kesatabilan
emosional
-
Mengendalikan
dan mengarahkan emosi
-
Menagatur dan memotivasi
diri
-
Bertanggung
jawab atas kehidupan diri sendiri
-
Mengembangkan
harga diri yang tinggi yang merupakan dasar bagi keberhasilan
·
Kecerdasan Naturalis
Berkaitan dengan
kemampuan meneliti perkembangan alam, melakukan identifikasi dan observasi terhadap
lingkungan sekitar.
·
Kecerdasan Eksistensialis
Kecerdasan Eksistensialis, yakni
kecerdasan yang cenderung memandang masalah-masalah dari sudut pandang yang
lebih luas dan menyeluruh serta menanyakan ‘untuk apa’ dan ‘apa dasar’ dari
segala sesuatu.
Berdasarkan dari
uraian diatas dapat kita ketahui betapa pentingnya mengembangkan kecerdasan
jamak yang di mulai dari Anak Usia Dini. Sehingga nantinya kelak menjadi modal
dasar kesuksesan yang menjadi bekal hidup pada usia dewasa nanti. Dengan
demikian betapa pentingnya
pengembangan kecerdasan dalam pembelajaran
pendidikan Anak Usia Dini. Kita harus selalu menstimulus dengan kegiatan-
kegiatan atau pembelajaran yang mendukung karakteristik dan porsi Anak
Usia Dini.
Gardner, dkk (Dryden &
Vos), mendeskripsikan cirri orang yang memiliki kecerdasan linguistic sebagai
berikut : sensitive terhadap pola, teratur, sistematis, mampu berargumentasi,
suka mendengarkan, suka membaca, suka menulis, mengeja dengan mudah, suka
bermain kata, memiliki ingatan yang tajam tentang hal-hal sepele, pembicara
public dan tukang debat yang andal.
Menurut Gardner, anak yang memiliki kecerdasan bahasa punya
kemampuan menceritakan atau menggambarkan sesuatu dengan kata-kata. Termasuk di
dalamnya kemampuan dalam menggunakan bahasa-bahasa dengan banyak variasi.
Secara umum, kecerdasan bahasa itu menggambarkan kemampuan
seseorang untuk menggunakan bahasa dan kata-kata, baik secara tertulis maupun
lisan dalam berbagai bentuk yang berbeda untuk mengekspresikan
gagasan-gagasannya. Hal ini bagi kebanyakan anak tentu saja bukan hal yang
mudah. Hanya anak-anak yang memiliki kecerdasan bahasa yang baik yang bisa
melakukan hal itu.
Anak-anak dengan kecerdasan bahasa yang tinggi, umumnya
ditandai dengan kesenangannya pada kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan
suatu bahasa seperti: membaca, menulis karangan, membuat puisi, menyusun
kata-kata mutiara, dan sebagainya. Mereka juga cenderung memiliki daya ingat
yang kuat terhadap hal-hal tertentu seperti istilah-istilah baru maupun hal-hal
yang sifatnya detail. Juga cenderung lebih mudah belajar dengan cara
mendengarkan dan verbalisasi.
Kecerdasan bahasa bekerja bagaikan generator kata dan bahasa.
Ini termasuk kepekaan dalam memahami struktur, arti, dan penggunaan bahasa,
baik tulisan maupun lisan. Anak-anak yang cerdas di bidang bahasa biasanya
berbicara lebih cepat dan lebih sering. Mereka senang mungumpulkan kata-kata
baru dan memamerkan kemampuan mereka kepada orang lain. Mereka menyukai lelucon
dan kalimat plesetan. Anak-anak ini juga senang memutar kaset cerita
berulang-ulang, sampai mereka hafal di luar kepala. Dalam hal penguasaan suatu
bahasa baru, anak-anak ini umumnya memiliki kemampuan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan anak-anak lainnya.
Kecerdasan logika berpikir seorang anak dapat ditunjukkan
dari kecerdasan bahasa yang ia miliki. Anak mampu berbicara atau berbahasa
dengan baik dan juga lancar, memungkinkan logika berpikirnya akan bagus.